Selasa, 02 Oktober 2012

Pantai Baru Tourism Development Center (Wisata Teknologi, Religi dan Edukasi)

Senin,1 Oktober 2012 tim dari mahasiswa MTS UGM dan mahasiswa MAD Atma Jaya melakukan kunjungan ke Pantai Pandansimo Bantul. Rombongan dipimpin oleh dosen Pak Arif Kusumawanto. Perjalanan dari Yogya ke Pandansimo kurang lebih 2 jam. Rombongan pertama kali menemui Lurah Poncosari. Rombongan diterma langsung oleh Pak Lurah di aula kantor lurah. Dalam kesempatan tersebut Pak Lurah menyampaikan kegembiraannya atas kunjungan mahasiswa dari UGM dan Atma Jaya yang dinilai selama ini juga telah banyak membantu masyarakat sekitar baik dalam bentuk kegiatan KKN maupun pendamingan lainnya.
Selanjutnya setelah acara penyambutan, rombongan didampingi oleh salah satu staf kelurahan berjalan kaki mengelilingi kawasan ekowisata Pandansimo yang luasnya sekitar 24 ha. Titik pertama yang dikunjungi adalah sebuah Petilasan yang menjadi tempat persemedian para sesepuh kerajaan. Bangunan petilasan tersebut sangat sederhana yang disebelahnya ditumbuhi tanaman pandan.  
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju lahan peternakan sapi. Sapi sapi disini setiap harinya menghasilkan kotoran yang selanjutnya dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. Potensi pembuatan biogas ini cukup relatif besar mengingat jumlah ternak sapi di areal ini relatif banyak. Disamping itu kotoran sapi tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kompos.
Berikutnya rombongan beranjak menuju area tempat pemasangan kincir angin serta photo voltage (PV) untuk tenaga listrik. Dengan memanfaatkan energi angin dan energi matahari, kincir angin dan PV tersebut mampu menghasilkan listrik yang dipergunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik di seputar areal ekowisata tersebut. Di areal tersebut juga berdiri sebuah pabrik es batu yang listriknya berasal dari kincir dan PV tersebut. Inilah sebuah kawasan yang bisa dikatakan mandiri energi.
Perjalanan selanjutnya rombongan bergerak menuju bibir pantai. Pemandangan yang indah, suasana yang tenang diiringin hembusan angin pantai seakan menghilangkan rasa panas terik mentari. Rindangnya pepohonan cemara serta hempasan ombak semakin menyejukkan suasana pantai. Rombongan sempat berjalan mengelilingi seputar bibir pantai. Disana terlihat beberapa fasilitas yang sudah tersedia, seperti rumah makan, areal parkir, tempat ibadah dan fasilitas pendukung lainnya.
Perjalanan ini memberikan sebuah cakrawala yang sangat berarti serta inspirasi bahwa betapa besarnya potensi kawasan pantai Pandansimo yang bisa dikembangkan menjadi sebuah kawasan yang terintegral dalam satu kawasan Pusat Pengembangan Wisata Pandansimo (Pandansimo Tourism Development Center)  sebagai sebuah kawasan wisata :
- mandiri energi
- pengembangan energi terbarukan
- pengembangan industri
- pengelolaan dan pemanfaatn limbah
- sejarah/religi,
.


3 komentar:

  1. daerah yang bisa di jadikan contoh untuk pengembangan wilayah-wilayah lain di Indonesia,

    sepertinya bisa dicopy manajemennya...

    BalasHapus
  2. mantabbb, andainya daerah2 lain trpencil dpt support spt ini

    BalasHapus